PROBOLINGGO,bolinggoNews.com – Januar Indra Pamungkas (17), remaja asal Kebonsari Kulon, tewas tenggelam setelah berenang di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo.
Jenazah korban ditemukan tim SAR gabungan pada Sabtu (6/12) dini hari, sekitar pukul 05.00 WIB, satu mil dari lokasi ia dilaporkan hilang pada Jumat sore.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB saat korban dan tiga rekannya Sirojun Hasan (18), Yasin Hidayat (17), serta Septiano Radhona (17) tengah berendam di sekitar pelabuhan Probolinggo.
Indra, Sirojun, dan Yasin nekat berenang jauh ke tengah laut, sementara Septiano berjaga di tepi pelabuhan. Menurut keterangan Sirojun, korban yang mengajak mereka berenang lebih jauh.
Namun, situasi cepat berubah menjadi mencekam ketika mereka bersiap kembali ke tepi.
“Korban mengajak ke tengah. Tapi saat mau balik, dia tenggelam. Indra sempat saya tarik, dia pegang bahu saya,” ujar Sirojun.
“Mungkin panik, dia mendorong saya ke bawah sampai saya hampir kehabisan napas,” tambahnya.
Sirojun berhasil melepaskan diri dan berenang dengan susah payah menuju tepi.
Ketika ia menengok ke belakang, Indra sudah menghilang diseret ombak. Yasin, yang juga ikut berenang, sudah lebih dulu keluar dan meminta pertolongan warga sekitar.
Keterangan dari keluarga korban memunculkan kontradiksi. Ahmad Ridho Putra Ramadhan, sepupu korban, menyebut bahwa Indra sebenarnya tidak memiliki kemampuan berenang yang memadai.
“Indra itu sebenarnya tidak bisa berenang dan dikenal cukup penakut,” kata Ahmad. Keterangan ini berbanding terbalik dengan inisiatif korban yang disebut rekannya berani mengajak ke tengah lautan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo melaporkan, insiden terjadi saat kondisi air sedang pasang dan hujan ringan. Ia menyebut tiga remaja tersebut bermain air di pinggir pelabuhan sebelum terseret ombak.
Tim gabungan dari Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polres Probolinggo Kota, TNI AL, BPBD, Pos Keamanan Laut Terpadu (Poskamladu) Mayangan, dan relawan SAR segera melakukan pencarian menggunakan perahu karet.
Penyisiran berlangsung hingga malam hari namun terhambat kondisi laut pasang.
Menurut Sutanto, Pengelola wisata [Nama Resmi Wisata] di area tersebut, jenazah korban baru ditemukan pada Sabtu dini hari.
“Kondisinya sudah meninggal dan jenazah masih utuh,” jelasnya.
Sutanto menegaskan bahwa korban tidak tenggelam di area wisata yang diawasi, melainkan di luar batas wilayah aman.
“Kalau di area kumkum (berendam) ada banyak petugas yang mengawasi dan perlengkapan keselamatan lengkap. Tapi korban masuk dari sisi luar kawasan, memang kurang pengawasan,” ujarnya.
Jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.
Penulis : Id
Editor : Nos
Sumber Berita : Bolinggonews.com









