PROBOLINGGO,bolinggoNews.com – Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, menjadi sorotan publik tak hanya lantaran posisinya sebagai kepala daerah dengan kekayaan tertinggi di Jawa Timur, namun juga berkat capaian signifikannya dalam menekan angka kemiskinan di wilayah yang dikenal sebagai Bumi Banger.
Berdasarkan data resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total aset kekayaan yang dimiliki dr. Aminuddin tercatat melampaui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Selisih kekayaan keduanya diperkirakan mencapai angka sekitar Rp16,8 miliar.
Diketahui, sumber utama kekayaan Aminuddin, yang merupakan Dokter Spesialis Kandungan, berasal dari profesi medisnya serta kepemilikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Amanah yang beroperasi di Kota Probolinggo.
Meskipun kekayaannya menjadi perhatian, sorotan terbesar kini tertuju pada efektivitas kepemimpinannya dalam isu pengentasan kemiskinan.
Kota Probolinggo, dengan luas wilayah 56,67 km², berhasil mencatatkan persentase penduduk miskin sebesar 5,69 persen per September 2025.
Angka ini menempatkan Kota Probolinggo pada peringkat kelima terendah untuk kategori persentase kemiskinan di seluruh Jawa Timur, dengan estimasi total penduduk miskin sebanyak 14,11 ribu jiwa.
Capaian positif tersebut diklaim sebagai wujud nyata komitmen yang diemban Wali Kota Aminuddin dalam 100 hari kerja pertamanya.
Politikus Partai Gerindra tersebut menegaskan bahwa strategi utama dalam menanggulangi kemiskinan adalah melalui optimalisasi layanan dasar yang disediakan Pemerintah Kota.
“Masyarakat mungkin punya penghasilan yang cukup, tetapi apabila akses ke sektor fundamental seperti pendidikan, kesehatan, atau layanan dasar lainnya masih terhambat dan mahal, secara struktural mereka akan tetap berada dalam kondisi rentan.
Pemerintah harus hadir, memastikan akses yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Aminuddin kepada awak media.
Aminuddin, yang resmi menjabat Wali Kota Probolinggo periode 2025–2030 bersama Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, menyatakan optimisme untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan hingga dua digit dalam jangka waktu lima tahun.
Target ini akan dikejar melalui implementasi sejumlah program strategis, di antaranya adalah Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih.
Berikut adalah 12 program prioritas yang diusung oleh Wali Kota Probolinggo dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pembangunan daerah:
Pemberian Kartu Amanah bagi warga dengan kondisi kurang mampu. Penyediaan modal kerja bagi UMKM untuk memperkuat fondasi ekonomi lokal.
Peningkatan honorarium bagi guru ngaji, guru sekolah minggu, kader posyandu, ketua RT/RW, dan Linmas.
Jaminan pelayanan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat.
Penjaminan ketersediaan pupuk bagi petani guna menjaga sektor pertanian.
Pengembangan destinasi wisata baru untuk menggenjot sektor pariwisata.Penyesuaian Pajak Bumi Bangunan (PBB) agar lebih proporsional dan terjangkau.
Optimalisasi tata kelola aset daerah demi pemanfaatan yang lebih produktif.
Peningkatan efektivitas dana kelurahan untuk mengakselerasi pembangunan di tingkat lokal.
Program pengangkatan tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2027.
Inovasi 1 RW 1 Tossa Sampah sebagai upaya baru dalam pengelolaan lingkungan.
Program Kota Probolinggo Bersolek dan Bebas Banjir untuk menciptakan kawasan kota yang nyaman dan estetik.
“Kami memiliki visi untuk membangun Kota Probolinggo yang lebih baik, dengan tumpuan pada pemerintahan yang melayani dan senantiasa berpihak pada kesejahteraan rakyat,” tutup Aminuddin saat acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Paseban Sena, Kota Probolinggo.
Penulis : De
Editor : Nos
Sumber Berita : Berbagai sumber









