Membedah Misteri dan Legenda Gunung Semeru, Sang Paku Bumi Jawa

- Jurnalis

Kamis, 20 November 2025 - 16:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar ilustrasi Legenda Gunung Semeru (AI)

Gambar ilustrasi Legenda Gunung Semeru (AI)

PROBOLINGGO,bolinggoNews.com – Gunung Semeru, dengan puncaknya yang gagah menjulang, bukan sekadar titik tertinggi di Pulau Jawa. Ia adalah gunung berapi kerucut aktif yang memanggul predikat sebagai paku bumi sekaligus menyimpan segudang misteri dan legenda yang mengakar kuat di budaya masyarakat Jawa Timur.

Berlokasi strategis di perbatasan dua kabupaten, Malang dan Lumajang, gunung ini berdiri tegak sebagai bagian dari kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Ketinggian dan Posisi Penting

Puncak Semeru, yang dikenal sebagai Mahameru, berada di ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Ketinggian ini menempatkannya sebagai gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, hanya kalah dari Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.

Status Semeru sebagai ikon alam Jawa Timur menarik ribuan pendaki dan wisatawan setiap tahunnya, umumnya melalui jalur pendakian resmi via Ranu Pani di Kabupaten Lumajang.

Sebagaimana banyak tempat keramat di Jawa, Semeru juga diselimuti kisah asal-usul yang luar biasa. Legenda yang paling terkenal adalah kisah Semeru sebagai paku bumi atau pasak bumi di Tanah Jawa.

Dalam kitab kuno seperti Tantu Pagelaran, diceritakan bahwa Pulau Jawa dulunya terombang-ambing di lautan karena tidak memiliki penekan yang stabil.

Batara Guru kemudian meminta Dewa Brahma dan Dewa Wisnu untuk menyeimbangkan pulau ini agar dapat dihuni manusia.

Puncak dari India

Konon, puncak Gunung Meru di India sengaja dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa.

Baca Juga :  Polres Probolinggo Kota Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024

Wujud Dewa 

Dalam proses pemindahan yang kolosal tersebut, Dewa Wisnu menjelma menjadi kura-kura raksasa yang membawa Puncak Mahameru di punggungnya.

Sementara itu, Dewa Brahma menjelma menjadi ular raksasa yang melilitkan tubuhnya pada kura-kura tersebut untuk membantu membawa beban.

Penancapan Puncak Mahameru yang kini berada di wilayah Malang inilah yang diyakini masyarakat sebagai asal mula mengapa Pulau Jawa menjadi stabil dan seimbang.

Kawah Jonggring Saloka dan Juru Kunci

Gunung Semeru memiliki kawah aktif yang disebut Jonggring Saloka. Dalam mitologi lokal, kawah ini bahkan dipercaya sebagai bapak dari Gunung Agung yang ada di Bali.

Di balik keaktifan gunung, terdapat peran penting juru kunci seperti mendiang Mbah Dipo.

Juru kunci dipercaya sebagai perantara yang menerima pesan atau wejangan dari gunung untuk disampaikan kepada manusia.

Salah satu wejangan terkenal dari Mbah Dipo adalah imbauan keselamatan bagi pendaki atau warga saat terjadi letusan: mereka diharamkan berlari menuju Gunung Sawur, melainkan harus berlari menuju arah sungai untuk menghindari bahaya.

Titik-Titik Misterius di Jalur Pendakian

Jalur pendakian Semeru menyimpan beberapa titik yang kerap dikaitkan dengan kisah-kisah mistis:

1. Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo adalah danau sakral yang menjadi primadona dan titik istirahat favorit pendaki. Tempat ini memiliki dua misteri utama:

Baca Juga :  22 Pasangan di Kota Probolinggo Resmi Kantongi Buku Nikah lewat Itsbat Terpadu

Ikan Mas Penjaga: Danau ini dipercaya dijaga oleh ikan mas yang diyakini sebagai jelmaan para dewi. Karena kesakralannya, pendaki dilarang keras untuk berenang atau menangkap ikan di danau ini.

Hantu Wanita: Konon, sering muncul penampakan wanita yang mengenakan kebaya kuning saat bulan purnama, dipercaya sebagai penunggu danau tersebut.

2. Arcopodo

Kawasan Arcopodo merupakan tempat peristirahatan yang berada di ketinggian. Menurut cerita yang beredar, di sini terdapat dua buah patung prajurit peninggalan Kerajaan Majapahit.

Kedua patung ini konon bertugas menjaga Semeru dari niat jahat. Hanya mereka yang memiliki kemampuan khusus (mata batin) yang mampu melihat keberadaan patung tersebut, bahkan bentuknya kerap berbeda-beda di mata para saksi.

3. Kelik

Kelik adalah sebuah area di dekat Ranu Kumbolo yang ditandai dengan dua buah keramik (satu hitam dan satu putih). Tempat ini merupakan lokasi penghormatan bagi para pendaki yang meninggal dunia saat mendaki Semeru, termasuk aktivis Soe Hok Gie.

Area ini juga sering dikabarkan menjadi lokasi penampakan makhluk halus.

Meskipun menyimpan berbagai misteri yang sudah turun-temurun, Gunung Semeru tetap menjadi tujuan utama bagi pendaki dan wisatawan.

Statusnya sebagai bagian dari TNBTS memastikan upaya pelestarian alam terus dilakukan, sambil mengingatkan pengunjung akan pentingnya menjaga etika dan menghormati segala cerita serta keunikan yang melekat pada Mahameru, Sang Paku Bumi Tanah Jawa.

Penulis : De

Editor : Nos

Sumber Berita : Berbagai sumber / YT

Berita Terkait

Ditjenpas Fokus Pengembangan Karir JF, PKP dan PP, Mekanisme Transparan dan Berbasis Kinerja
Harta Kekayaan Walikota Probolinggo Dr. Aminuddin Ungguli Gubernur Jatim Khofifah
Kisah Sukses Jagal Rambut di Kota Probolinggo, Tembus 40 Orang Sehari
Proyek Tugu Batas Kota Probolinggo Telan APBD Rp 384 Juta, DPRD : Seharusnya dari CSR !
22 Pasangan di Kota Probolinggo Resmi Kantongi Buku Nikah lewat Itsbat Terpadu
Cloudflare Gangguan, Jaringan Media Sosial X, website hingga Chat GPT Terdampak
Robit Riyanto Pertanyakan Finansial Kontraktor Gedung Inspektorat Kota Probolinggo
Ketua TP PKK Kota Probolinggo Ingatkan Batuk Pilek Bisa Sebabkan Anak Stunting
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 19:03 WIB

Ditjenpas Fokus Pengembangan Karir JF, PKP dan PP, Mekanisme Transparan dan Berbasis Kinerja

Kamis, 20 November 2025 - 16:55 WIB

Membedah Misteri dan Legenda Gunung Semeru, Sang Paku Bumi Jawa

Rabu, 19 November 2025 - 23:04 WIB

Harta Kekayaan Walikota Probolinggo Dr. Aminuddin Ungguli Gubernur Jatim Khofifah

Rabu, 19 November 2025 - 21:19 WIB

Kisah Sukses Jagal Rambut di Kota Probolinggo, Tembus 40 Orang Sehari

Rabu, 19 November 2025 - 18:15 WIB

Proyek Tugu Batas Kota Probolinggo Telan APBD Rp 384 Juta, DPRD : Seharusnya dari CSR !

Berita Terbaru