PROBOLINGGO,bolinggonews.com – Perselingkuhan adalah tindakan ketidaksetiaan dalam hubungan, di mana seseorang terlibat secara emosional atau fisik dengan orang lain selain pasangannya.
Faktor-faktor yang mendorong perselingkuhan bervariasi, seperti ketidakpuasan emosional, komunikasi yang buruk, atau dorongan egois.
Meskipun begitu, perselingkuhan sering kali menandakan adanya masalah yang lebih besar dalam hubungan, yang bisa diatasi dengan komunikasi terbuka, pemahaman, dan komitmen bersama.
Menghadapi perselingkuhan memerlukan waktu dan usaha untuk menyembuhkan luka serta membangun kembali kepercayaan yang telah hilang.
Perselingkuhan juga bisa mematik sanksi sosial seperti yang dilakukan warga Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo ini, demo di Balai Desa Dungun. Mereka meminta jabatan kades diturunkan, usai kedapatan dilaporkan polisi lantaran merayu istri orang.
Ada sekitar puluhan warga, membawa poster serta banner bertuliskan aksi protes. Mereka juga membawa sound speaker horeg.
Sebari meneriakkan dan menuliskan agar Kades Kasem mundur dari jabatan kepala desa. Warga meminta pemberhentian tetap dan proses hukum, terkait pelaporan di Polres Probolinggo Kota.
Kendati demikian, puluhan warga yang berdemo tersebut, tidak ditemui oleh yang bersangkutan.
Salah satu warga, Sugiono, 54, menyampaikan terlapornya Kasem di Polresta menjadi aib bagi warga Dungun.
“Ini aib bagi kami. Kami gak pengen punya kades yang melakukan perzinahan. Buktinya kami pampang di banner,” terangnya, pada selasa (5/11/2024).
Menurutnya, warga geram dan tak terima jika memiliki kades yang terlibat perzinahan di luar pernikahan resmi. Bagi Sugiono kades menjadi contoh untuk warganya.
“Kami tidak suka memiliki kades seperti itu. Harus turun,”imbuhnya.
Meski terlibat perselingkuhan, warga mengakui kinerja Kasem terbilang baik. Hanya saja, ada unsur ketidak pantasan jika Kasem tetap menjabat sebagai kepala desa.
“Saya kira pembangunan baik-baik saja, tapi kan gak pantas,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Dungun Rodiq membenarkan Kasem tidak datang ke Balai Desa. Pihak desa mengaku tidak mengetahui persoalan perselingkuhan.
“Kami tahu kemarin ketika ada berita,” katanya.
Menurut Rodiq, selama tiga tahun menjabat Kasem tidak pernah absen ngantor. Sosok Kasem dikenal kades yang terbuka.
“Biasanya ada terus, baru kali ini tidak ada, nanti kami (Pemdes) akan berkoordinasi lagi, perkara gimana kedepannya, kami akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan camat. Langkah apa yang bisa kami ambil,” ucapnya.
Kasem belum merespons ketika dikonfirmasi, aksi protes ini turut dijaga oleh tim gabungan Polsek Tongas, Polres Probolinggo dan TNI.
Diketahui, Kasem dilaporkan Halimatus Sakdiyah karena menjanjikan pernikahan. Halima melaporkan terkait rayuan hingga hubungan fisik antara mereka. Namun, saat Halima meminta pertanggung jawaban, Kasem tidak mengindahkan.
Penulis : De
Editor : Nos
Sumber Berita : Bolinggonews.com