PROBOLINGGO,bolinggoNews.com – Menjadi kaya raya seringkali dianggap sebagai hasil dari keberuntungan semata. Namun, dua riset keuangan mendalam mengungkap fakta yang berbeda: kekayaan jangka panjang adalah hasil dari serangkaian kebiasaan harian yang disiplin.
Video dari kanal YouTube Ngomongin Uang merangkum temuan dari dua studi bergengsi—Fidelity Study tentang Millionaire Outlook (2019) dan penelitian konsultan keuangan Tom Corley (2004)
yang mengidentifikasi tiga ciri khas dominan yang membedakan “calon orang kaya” dengan mereka yang terjebak dalam kesulitan finansial.
Berikut adalah tiga kebiasaan yang terbukti menjadi resep rahasia bagi mereka yang sukses membangun kekayaan dari nol:
1. Menghindari Utang, Terutama Utang Konsumtif
Para miliarder self-made (membangun kekayaan sendiri) memiliki pandangan yang sangat konservatif terhadap utang, terutama yang bersifat konsumtif (misalnya utang kartu kredit untuk membeli barang).
Fakta Riset: Survei Fidelity menunjukkan bahwa 50% orang kaya tidak memiliki utang rumah tangga sama sekali, sementara sebagian besar lainnya hanya memiliki KPR yang wajar.
Mereka memegang teguh prinsip untuk tidak membeli barang mahal secara kredit jika tidak mampu membayarnya tunai (cash).
Prioritas: Lebih dari separuh orang kaya memprioritaskan pelunasan utang sebelum mengalokasikan dana untuk investasi atau hal lain.
Kontras: Sebaliknya, kelompok yang kesulitan keuangan seringkali menjadikan utang kartu kredit dan cicilan barang konsumtif sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup mereka, yang pada akhirnya menahan laju pertumbuhan aset.
2. Alokasi Investasi Wajib, Bukan Sisa
Ciri khas kedua adalah komitmen yang tinggi untuk menabung dan berinvestasi, menjadikannya sebagai pos wajib, bukan dana sisa.
Disiplin Alokasi: Rata-rata orang kaya yang disurvei Fidelity mengalokasikan 31% dari penghasilan mereka untuk ditabung dan diinvestasikan ke berbagai aset, seperti pensiun, deposito, reksadana, dan saham.
Standar Minimum: Penelitian Tom Corley terhadap 177 orang yang membangun kekayaan dari nol menunjukkan bahwa 95% dari mereka terbiasa mengalokasikan minimal 20% dari pendapatannya untuk investasi.
Perangkap Kenaikan Gaya Hidup: Pola yang merugikan sering terjadi pada mereka yang sulit berkembang: setiap kali pendapatan naik, pengeluaran bulanan mereka langsung ikut naik (gaya hidup) tanpa ada kenaikan signifikan pada alokasi investasi.
Siklus inilah yang membuat kondisi keuangan mereka stuck di tempat.
3. Disiplin Memantau Keuangan Secara Rutin
Disiplin sederhana dalam pencatatan dan pemantauan adalah fondasi dari semua keputusan finansial yang baik.
Pemantauan Real-time: Orang-orang sukses secara finansial selalu rutin memantau dan mengelola arus kas (pendapatan dan pengeluaran).
Mereka mampu menjawab secara akurat berapa persentase gaji yang dialokasikan untuk belanja, investasi, utang, dan tabungan.
Korelasi dengan Keputusan: Pemantauan yang ketat ini memungkinkan mereka membuat budgeting yang terencana dan mengambil keputusan keuangan yang bijak, yang pada akhirnya memicu pertumbuhan aset dari waktu ke waktu.
Solusi Modern untuk Disiplin Keuangan
Meskipun disiplin adalah kuncinya, video ini juga menyoroti bahwa di era digital, pengelolaan keuangan kini menjadi jauh lebih mudah.
Aplikasi wealth management modern seperti PINA menawarkan fitur-fitur yang membantu pengguna mengotomatisasi
kebiasaan-kebiasaan orang kaya:
Otomatisasi: Melakukan automated budgeting dan automated investing untuk memastikan alokasi investasi berjalan disiplin.
Transparansi: Menyediakan pemantauan arus kas dan net worth secara real-time dan terintegrasi, yang memudahkan pengguna mengetahui kesehatan finansial mereka tanpa perlu mencatat manual.
Intinya, resep menuju kebebasan finansial telah teruji: Hindari utang konsumtif, jadikan investasi sebagai prioritas utama, dan disiplin memantau ke mana uang Anda pergi.
Penulis : De
Editor : Nos
Sumber Berita : Berbagai sumber









