Probolinggo, bolinggonews.com – Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani kembali dipenuhi semangat kompetisi, namun kali ini bukan untuk sepak bola atau bulu tangkis.
Ratusan pelajar SMP/MTs dari 34 sekolah se-Kota Probolinggo berkumpul untuk melestarikan warisan budaya melalui Lomba Olahraga Tradisional Wali Kota Cup 2025.
Acara yang dibuka langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, ini menjadi magnet bagi generasi muda untuk kembali mengenal gobak sodor, egrang, dan terompah panjang.
Dalam pidatonya, Wali Kota Aminuddin menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini.
“Ini bukan sekadar permainan, tapi juga sekolah kehidupan. Di sini mereka belajar filosofi kebersamaan, kekompakan, dan kepemimpinan,” ujarnya, sembari berbaur akrab dengan para peserta. Rabu (25/09/25).
Kepala Dispopar Kota Probolinggo, Rachmadeta Antariksa, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari peringatan Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo. Ia menyoroti tantangan dominasi gadget yang membuat olahraga tradisional terpinggirkan.
“Kami ingin memperkenalkan kembali permainan ini agar anak-anak tidak hanya terpaku pada layar gawai mereka,” tegasnya.
Tiga cabang olahraga tradisional—terompah panjang, gobak sodor, dan egrang—menjadi primadona dalam kompetisi yang memperebutkan total hadiah Rp15 juta ini.
Uniknya, GOR Ahmad Yani dipilih sebagai lokasi lomba karena lokasinya yang strategis dan kini telah menjadi sentra kuliner baru.
Hal ini menambah daya tarik acara, sekaligus memperkenalkan pusat kuliner tersebut kepada masyarakat dan para pelajar.
Ketua KORMI Kota Probolinggo, Harry Pramono, menyambut antusias kegiatan ini. “Kami melihat dampak positifnya. Ini adalah cara efektif untuk mengajak para remaja pada kegiatan positif dan menjauhkan mereka dari gadget,” jelasnya.
KORMI berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Dispopar dalam mengembangkan olahraga tradisional di Probolinggo.
Semangat kompetisi tak hanya dirasakan oleh tim yang bertanding, tetapi juga oleh salah satu peserta, Alfira (13) dari SMPN 7.
“Senang banget bisa ikut lomba gobak sodor. Meskipun enggak latihan, kami berharap bisa menang,” katanya penuh semangat. “Mimpi kami bisa bertemu langsung dengan Bapak Wali Kota.”
Acara ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga perayaan budaya yang berhasil menghidupkan kembali semangat olahraga tradisional di hati para pelajar Probolinggo.
Penulis : De
Editor : Nos
Sumber Berita : Bolinggonews.com









