PROBOLINGGO,bolinggoNews.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Probolinggo, dr. Evariani, menegaskan pentingnya transformasi teknologi bagi kader PKK.
Hal ini ditandai dengan peluncuran program PKK Go Digital yang akan mulai efektif diterapkan pada tahun 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Evariani saat membuka kegiatan Penguatan 10 Program Pokok PKK di Pendapa Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Senin (24/11/2025).
Menurut Evariani, gerakan PKK tidak boleh tertinggal oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, seluruh sistem pelaporan, dokumentasi, hingga penginputan data ke depannya diwajibkan menggunakan perangkat digital, baik laptop maupun komputer.
”Aplikasi digital ini nantinya akan menampung seluruh arsip kegiatan, mulai dari undangan, notulensi, materi sosialisasi, hingga foto dokumentasi,” ujar Evariani dalam keterangannya.

Guna mendukung transisi tersebut, Evariani meminta para lurah untuk turut serta memastikan para kader di wilayahnya memiliki kemampuan mengoperasikan teknologi.
Hal ini penting agar proses mengunggah (upload) dokumen ke sistem digital dapat berjalan lancar.
”Kalau ada ibu-ibu yang belum bisa laptop, saya titip ke Pak Lurah. Jangan sampai ada yang tertinggal. PKK harus beradaptasi,” tegasnya.
Fokus Pemberdayaan Keluarga
Selain menekankan aspek digitalisasi, Evariani mengingatkan bahwa program PKK harus berdampak nyata dan terukur, bukan sekadar kegiatan seremonial.
Ia menjabarkan tiga pilar utama yang menjadi fondasi gerakan, yakni Keluarga Sehat, Keluarga Berdaya, serta Keluarga Harmonis dan Tangguh.
Pilar Keluarga Sehat meliputi edukasi gizi, pencegahan tengkes (stunting), sanitasi, serta optimalisasi Posyandu.
Sementara itu, pilar Keluarga Berdaya berfokus pada ekonomi keluarga dan literasi digital. Adapun pilar Keluarga Harmonis mencakup penguatan karakter dan pengamalan nilai Pancasila.
Terkait basis data, Evariani menekankan pentingnya integrasi antara PKK dan pemerintah kelurahan. Data strategis seperti angka kemiskinan dan lansia harus selaras.
”PKK tidak perlu sibuk memungut data sendiri. Semua sudah ada di kelurahan. PKK cukup sinkronisasi agar laporan tidak berbeda,” kata Evariani.
Menanggapi arahan tersebut, Camat Kedopok Dwi Hermanto menyatakan komitmennya untuk bersinergi. Menurut Dwi, adaptasi teknologi merupakan kebutuhan mutlak bagi pemerintah kecamatan dalam memberikan pelayanan yang valid dan mutakhir.
”Kecamatan butuh pendamping yang selalu siap beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman, termasuk digitalisasi,” pungkas Dwi.
Penulis : De
Editor : Nos
Sumber Berita : Bolinggonews.com









