PROBOLINGGO,bolinggonews.com – Program pembinaan ketrampilan
di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) biasanya dilakukan bertujuan untuk memberikan bekal
bagi warga binaan agar memiliki kemampuan yang dapat bermanfaat setelah masa hukuman berakhir.
Program ini sering kali melibatkan kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), pemerintah, atau komunitas pengrajin batik setempat.
Dalam giat batik, warga binaan dilatih untuk mengenal proses pembuatan batik, mulai dari menggambar pola, mencanting, hingga pewarnaan.
Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian. Selain itu, membatik juga dianggap mampu meredakan stres dan meningkatkan ketenangan mental para narapidana.
Sebanyak 16 warga binaan, rutan Ksatria Berani Kanwil Kemenkumham Jawa Timur melaksanakan pembukaan pelatihan membatik gelombang kedua hasil kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo.
termasuk satu peserta penyandang disabilitas, mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Para peserta diberikan materi pelatihan membatik untuk mendukung proses belajar mereka. Rabu (18/09)
Bayu Muhammad, Karutan Ksatria Berani, berharap agar pelatihan ini tidak hanya menjadi kesempatan belajar, tetapi juga peluang untuk perubahan positif bagi para warga binaan.
“Dengan keterampilan yang mereka peroleh, kami berharap para peserta dapat memanfaatkan ini sebagai modal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka kelak,” tutur Bayu.
Bagus Abdul Goffur selaku Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya terhadap hasil pelatihan gelombang pertama.
“Kami sangat bangga karena beberapa peserta dari pelatihan pertama telah berhasil mendapatkan pekerjaan. Ini menunjukkan bahwa keterampilan membatik yang diajarkan benar-benar dapat menjadi bekal mereka setelah menyelesaikan masa pidana,” ujarnya.
Satimin, selaku instruktur membatik juga menambahkan bahwa membatik bukan hanya tentang membuat kain indah, tetapi juga menciptakan karya seni yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Beliau berharap para peserta tidak hanya memahami teknik membatik, tetapi juga memiliki kebanggaan terhadap karya yang mereka hasilkan.
Penulis : De
Editor : Nos
Sumber Berita : Bolinggonews.com