PROBOLINGGO,BolinggoNews.com – Nur Hasyim Saputra (21) mungkin terlihat seperti pemuda desa biasa, beraktivitas di balik greenhouse sederhana di Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Namun, di tangannya, pertanian tidak lagi identik dengan lumpur dan cara-cara konvensional. Ia membawa laptop, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan semangat milenial untuk merevolusi cara petani lokal bercocok tanam.
Hasyim adalah otak di balik Aplikasi Cerdas Tani Berbasis AI”, sebuah inovasi digital yang kini tak hanya digunakan di desanya, tetapi telah menembus batas hingga ke pengguna luar negeri.
Inovasi inilah yang mengantarkannya meraih Juara Harapan I Lomba Inovasi Petani Milenial Hortikultura Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 di Surabaya, Jumat (31/10/2025).
Masalah klasik yang sering dihadapi petani adalah pemupukan yang tidak efisien.
“Banyak petani masih memupuk berdasarkan perkiraan atau kebiasaan, bukan kebutuhan riil tanaman,” ujar Hasyim saat ditemui.
Akibatnya, pupuk sering berlebihan, itu tidak hanya merugikan biaya, tapi juga berdampak buruk bagi lingkungan.
Berangkat dari kegelisahan tersebut, pemuda yang juga mengelola P4S Excellent Farm ini merancang sebuah aplikasi yang memanfaatkan teknologi AI.
Aplikasi ini mampu menganalisis secara presisi kebutuhan nutrisi tanaman berdasarkan jenis tanah, tanaman, dan tahap pertumbuhannya. Dengan panduan digital ini, petani dapat menentukan dosis pupuk yang tepat.
Efisiensi adalah kata kunci dari inovasi ini. Lebih dari 300 pengguna dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari luar negeri, kini mengandalkan Aplikasi Cerdas Tani untuk menghemat biaya dan meningkatkan hasil panen mereka.
Perjalanan menuju panggung Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya bukanlah proses instan. Hasyim harus melalui serangkaian tahapan seleksi ketat yang diadakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur.
Mulai dari seleksi administrasi, presentasi ide inovatif, hingga yang paling menentukan: kunjungan lapangan oleh tim juri.
Tim juri mendatangi langsung lokasi usahanya di P4S Excellent Farm. Di greenhouse sederhana itu, Hasyim menunjukkan bagaimana ia sukses menanam berbagai jenis sayuran seperti selada dan bayam yang kini rutin menyuplai bahan segar ke tujuh titik Modern Business Group (MBG) di wilayah Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Puncaknya, saat namanya disebut di Janaloka Ballroom. Tepuk tangan bergemuruh menyambut capaiannya, menjadi simbol nyata bahwa kerja keras dan inovasi anak muda pedesaan mampu menembus panggung prestasi bergengsi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi, turut menyampaikan apresiasi. “Nur Hasyim membuktikan bahwa pertanian tak lagi identik dengan cara lama.
Ia menunjukkan bagaimana teknologi bisa menjadi mitra strategis petani dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” katanya, menegaskan pentingnya transformasi digital di sektor pertanian.
Bagi Hasyim, penghargaan ini adalah bahan bakar untuk terus berkarya. Ia menyimpan harapan besar agar aplikasinya kelak bisa diunduh secara luas di Play Store.
Pesan penyemangatnya kepada generasi muda pertanian lain terdengar penuh percaya diri:
“Teruslah belajar dan berani ambil risiko. Di era digital, peluang sangat luas. Yang penting percaya diri, kamu adalah main character di hidupmu. Jangan biarkan omongan orang lain mengubah plot twist keren yang sudah kamu siapkan,” pungkasnya.
Penulis : De
Editor : Nos
Sumber Berita : Bolinggonews.com









