Tanpa AC, Ini Penyebab Rumah Peninggalan Belanda di Probolinggo Terasa Sejuk

- Jurnalis

Kamis, 19 September 2024 - 15:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROBOLINGGO,bolinggonews.com – Mengapa rumah dan bangunan bergaya arsitektur era kolonial Belanda terasa lebih dingin dan sejuk? Beberapa mungkin mengaitkan dengan hal mistis atau horor.

Namun apabila dibedah lebih teliti, terdapat sejumlah alasan mengapa bangunan arsitektur lawas cenderung lebih dingin dan sejuk.

Bangunan arsitektur era kolonial Bangunan peninggalan era kolonial yang masih dapat dijumpai di antaranya Stasiun Probolinggo, Gedung Musium Graha Bina Harja Probolinggo, Museum Dr, Saleh Probolinggo, Gedung Satpol PP Probolinggo, Gereja Merah Kota Probolinggo, dan lainnya.

Saat memasuki bangunan khas Belanda, pengunjung akan merasakan hawa sejuk dan nyaman. Meskipun saat ini, bangunan yang disebut sudah banyak mengalami renovasi berulang kali, namun gaya arsitektur bangunan tersebut masih meninggalkan ciri khas banguanan kuno.

Penjelasan tersebut cukup akademis, berdasarkan riset, terdapat sejumlah alasan mengapa bangunan era Belanda bisa terasa sejuk.

Salah satu bangunan peninggalan belanda

Hal itu ternyata dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya adalah unsur-unsur yang ada dalam bangunan tersebut. Mulai dari dinding, atap, hingga lantainya.

Biasanya bangunan Belanda menggunakan pasangan bata dinding yang tebal. Batu bata yang tebal pada dinding secara teori itu akan meredam panas dari luar.

Faktor lain yang berpengaruh yakni bangunan Belanda menggunakan sudut atap yang tinggi, lebih dari 50 derajat. Hal ini membuat ruang udara di bawah atap mampu meredam panas dari atap, sehingga kondisi di bawahnya tetap sejuk.

Baca Juga :  Anggota DPR Anisah Syakur dan Ahmad Hilmy Suport Lomba Kerapan Kambing Probolinggo

Lalu masih dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara di atap yang baik, sehingga ruang udara di bawah atap selalu dingin.

Tak hanya itu, tinggi tembok bangunan Belanda juga menyebabkan udara ruangan lebih sejuk dan lebih dingin.

Ciri arsitektur bangunan tempo dulu khas Belanda yang terasa sejuk meski tidak menggunakan air conditioner (AC). Ini rinciannya:

1. Berwarna krem atau putih

Rumah bergaya Indis identik dengan cat dinding warna putih atau krem. Gaya tersebut tidak pernah berwarna mencolok atau cerah.

2. Memiliki jendela berlapis

Zaman dulu, jendela didominasi jalusi atau krepyak. Bentuk jendela berdaun ganda dan berlapis dua. Bagian luar jendela berupa jalusi atau krepyak dan bagian dalam jendela menggunakan hiasan kaca patri atau kaca transparan.

Terdapat juga bentuk jendela berdaun ganda dan tunggal yang tidak berlapis dua, dengan ornamen pada jendela berupa jalusi atau krepyak.

Selain menggunakan jalusi, beberapa jendela juga menggunakan kaca patri. Jendela bagian dalam umumnya tidak memakai korden karena hiasan kaca patri tersebut berfungsi sebagai tirai. Jendelanya yang berlapis resisten terhadap maling yang masuk ke rumah.

3. Pintu yang memiliki lubang angin

Penggunaan jalusi juga digunakan pada pintu adalah ciri arsitektir tropis, sebagai salah satu bentuk adaptasi terhadap iklim tropis agar udara masuk ke dalam rumah. Serta, pada bagian atas pintu terdapat lubang angin atau ventilasi dari kayu yang menyatu dengan kusen pintu.

Baca Juga :  Kisah Pria yang Memiliki 57 Anak Tanpa Jalani Pernikahan

4. Atap berbentuk perisai

Bentuk rumah bergaya Indis berbentuk perisai atau limasan. Atap perisai yang diadaptasi dari bentuk rumah tradisional Jawa dan penyesuaian bentuk atap yang dibuat miring karena memberi ruang yang cukup antara atap dan plafon, sehingga ruangan di bawahnya tidak panas.

Selain itu, terdapat parapet yang mengelilingi atap berguna untuk menyembunyikan peralatan atap, mengurangi beban angin di atap dan mencegah penyebaran kebakaran.

5. Dinding tebal

Kebanyakan rumah era kolonial berdinding tebal yang masih asli terbuat dari tembok bata memilki ketebalan dinding rata-rata 15 dan 30 cm.

Dengan ketebalan itu dapat membuat panas matahari butuh waktu lama untuk memanaskan dinding.

6. Memakai ubin berjenis PC dan teraso

Lantai pada rumah dengan langgam Indis menggunakan penutup dari teraso dan PC atau tegel karena mampu menyerap udara panas, sehingga ruang didalamnya terasa dingin.

7. Memiliki langit-langit yang tinggi

Rumah dengan gaya Indis identik dengan langit-langit yang tinggi karena sirkulasi udara dalam rumah dapat berjalan dengan lancar dan membuat rumah terlihat lebih luas.

8. Teras

Posisi teras pada gaya Indis biasanya terletak di depan rumah menjadi ruang peralihan antara bagian luar dan dalam rumah. Mempunyai teras menambah kesan mewah pada rumah, selain fungsinya untuk bersantai.

Keberadaan teras di rumah bisa menjadi area sirkulasi udara dan masuknya cahaya matahari alami.

Penulis : De

Editor : Nos

Sumber Berita : Bolinggonews.com

Berita Terkait

Bikin Bangga, Anak Prajurit TNI Lolos Rekrutmen Polri Jalur Disabilitas
Cara Menghilangkan Pikiran Kotor Saat Menggunakan Medsos
Cara Pencegahan Flu, Gejala dan Pengobatanya
Ini Penyebab Sniper Indonesia Ditakuti Didunia
Anies Baswedan Janji Bangun Stadion Megah di Sumut, Anggota Komisi X DPR RI Siap Kawal Program Anies
Kisah Pria yang Memiliki 57 Anak Tanpa Jalani Pernikahan
7 Kota Santri yang Dikenal di Indonesia
Mengenal Hiu Tutul Ikan Raksasa Paling Ramah di Lautan
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 September 2024 - 15:11 WIB

Tanpa AC, Ini Penyebab Rumah Peninggalan Belanda di Probolinggo Terasa Sejuk

Kamis, 19 September 2024 - 13:12 WIB

Cara Menghilangkan Pikiran Kotor Saat Menggunakan Medsos

Jumat, 23 Agustus 2024 - 01:04 WIB

Cara Pencegahan Flu, Gejala dan Pengobatanya

Senin, 13 November 2023 - 01:15 WIB

Ini Penyebab Sniper Indonesia Ditakuti Didunia

Minggu, 12 November 2023 - 07:30 WIB

Anies Baswedan Janji Bangun Stadion Megah di Sumut, Anggota Komisi X DPR RI Siap Kawal Program Anies

Berita Terbaru